한국과 인도네시아 광복 70주년을 맞아 인도네시아 인화일보의 헨드리 주르나완 편집장의 칼럼을 게재합니다. 헨드리 편집장은 광복 후 세계에서 가장 가난한 나라에서 세계 10대 경제 대국이 된 대한민국에 대한 찬사의 글을 써 인화일보에 게재했습니다. [편집자주]
Oleh DR. Hendry Jurnawan. (Editor Harian In Hua, Dosen Universitas Panca Bhakti)
(Harian In Hua = Daily Indonesia) Kalau kita kilas balik, tahun 1945 s/d 1950 an. Korea Selatan adalah satu negara termiskin di dunia. Mungkin sama miskinnya dengan negara-negara termiskin di Afrika dan Asia.
Perekonomian hanya berstandar pada pertanian, apalagi saat itu hancur gara-gara perang dan pendudukan Jepang. Dalam 4 dekade, Korea Selatan ternyata berubah cepat dari negara termiskin, menjadi salah satu negara kaya dan tercanggih di dunia dengan nilai ekonomi triliunan dolar.
Awalnya biasa saja, ekonomi dibangun dengan industri-industri standar negara berkembang, tekstil, sepatu, yang mudah dan ringan. Tapi pemerintah sudah sekaligus mempersiapkan segala segalanya, infrastruktur, sumber daya dan pengetahuan untuk level industri selanjutnya, industri berat dan strategis, baja, otomotif, perkapalan.
Mungkin pemerintah Korea Selatan merencanakan semua ini dalam jangka panjang bukan untuk dimajukan, tapi bertujuan agar mampu bersaing secara global dan untuk mengusai dunia.
Jadi sejak awal, strategi besar Korea adalah ekspor oriented. Mereka harus mempersiapkan diri dan mampu berjuang untuk merebut pasar dunia ini akibat dari keadaan yang sama seperti negara lain yang sumber daya alam terbatas dan pasar dalam negeri yang kecil. “Export Oriented” . Jadi negara Korea Selatan berjuang keras sejak dini untuk merebut pasar dunia.
Tahun 1963, GDP per kapita cuma US $ 100. Tahun 1995 sudah US$ 10.000. Tahun 2007 telah berhasil capai US$ 25.000. Golman Sachs meramalkan Korea tahun 2050 nanti akan jadi negara terkaya nomor 2 di dunia, mengalahkan semua bangsa lainnya, kecuali Amerika dengan pendapatan per kapita US$ 81.000. Perlu kita ingat. Korea Selatan, juga tercatat sebagai bangsa dengan kecepatan pertumbuhan ekonomi tercepat sepanjang sejarah.
Para pemimpin Korea juga punya visi yang sangat maju dalam penyerapan dan pengembangan teknologi. Inilah kunci hampir semua negara maju yang menyerap dan mengembangkan teknologi maju. Tahun 1959 pemerintah Korea sudah mendirikan Korean Atomic Energy Commission. Pertengahan tahun 1960, Kementerian sains dan teknologi dibentuk. Lalu Korea Institute of Science and Technology yang dibentuk untuk riset industry.
Pemerintah memberikan dukungan yang kuat untuk dunia usaha, infrastruktur, modal yang murah, pajak rendah untuk industri unggulan, dan, sumber daya manusia berkualitas tinggi. Birokrasi dibuat super efisien dan berkualitas tinggi. Para birokrat dididik dengan proses belajar dan bertanggung jawab sekala kelas dunia. Hanya yang terbaik dipertahankan dalam birokrasi. Yang tidak efisien, langsung dipotong, agar jalurnya bisa diperpendek. Tidak ada waktu atau ruang untuk birokrasi korupsi.
Negara Korea Selatan menyadari kalau negara mau maju harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, maka proses pembelajaran sains dan teknologi dilakukan secara besar besaran, Para ilmuwan asing dibayar tinggi dan segala macam teknologi terbaru dari barat diserap habis habisan. Jadi pemerintah Korea Selatan sangat terfokus pembangunan manusia unggul. Jadi warga negara, para pelajar, mahasiswa dan ilmuwan yang berbakat yang punya kemampuan tinggi, senantiasa dikirimkan ke luar negeri belajar dan menyerap ilmu dan teknologi.
Sejak lama pemerintah telah berjuang agar anak-anak Korea memiliki nilai matematika dan sains yang tinggi. Bukan dalam ukuran negara sendiri, tapi dalam skala global. Ahli-ahli pendidikan terbaik di dunia, pakar-pakar sains dan teknologi yang paling maju didatangkan untuk membentuk sistem pendidikan Korea supaya unggul dan maju. Para siswa atau ilmuwan yang berbakat dan potensi dikirimkan ke negara maju untuk studi, kemudian balik mengabdi di negara sendiri. Hanya lewat pendidikan yang terbaik dan unggul, barulah dikatakan pembangunan manusia lewat pendidikan unggul. Berbagai usaha dilakukan agar universitas di Korea bisa sejajar, dengan Harvard dan MIT, terutama dalam advanced science dan teknologi.
Korea telah berhasil tingkatkan IQ anak-anak secara nasional adalah yang tertinggi di dunia. Dan anak-anak Korea juga memiliki ranking teratas kemampuan matematika, sains, problem solving dan membaca dalam peringkat OECD (Organization For Economic Cooperation and Development) Seperti negara maju pada umumnya, riset dan penelitian harus digalakkan, para peneliti dan badan-badan riset yang unggul diberi anggaran yang sangat besar oleh pemerintah.
Industri-industri dengan potensi pasar masa depan yang besar dianalisis dan dikejar habis habisan, baik oleh pemerintah maupun swasta-nya Industri-industri utama Korea Selatan sekarang adalah otomotif, semikoduktor, elektronik, pembuatan kapal dan baja. Korea juga dengan intens mengembangkan industri-industri strategis, masa depan, seperti nano teknologi, bioteknologi, teknologi informasi, robotika dan teknologi luar angkasa.
Produk-produk elektronik Korea, Samsung dan LG, telah menguasai dunia. Dari ponsel; canggih, televisi plasma, LCD, sampai semikonduktor, LG sendiri sekarang adalah perusahaan pembuat panel plasma terbesar di dunia. Samsung adalah konglomerat terbesar di dunia.
Industri pembuat kapal Korea. Hyundai dan Samsung Heavy Industries, adalah yang terbesar di dunia dan mengalahkan Jepang tahun 2004, Hyundai juga menjadi perusahaan otomotif ke 5 terbesar di dunia.
Korea juga telah menjadi negara ter-maju di dunia dalam hal infrastruktur teknologi. Sejak tahun 2000, seluruh masyarakat Korea telah menikmati jaringan internet 100 Mbit/detik, siaran televisi interaktif high-definition, teknologi komunikasi 4G
Korea mempunyai robot humanoid ke 2 di dunia, HUBO, robot berkepala Einstein, (Robot humanoid pertama dunia adalah Asimo dari Jepang). Korea juga berambisi menjadi “World’s Number 1 Robotics Nation.” Bangsa pengguna robot terbesar di dunia kemudian hari. (Dirangkum dari berbagai sumber/Penulis adalah dosen Universitas Panca Bhakti ,Pontianak)